Senin, 05 September 2016

Apa sih ISO Diafragma dan Shutter Speed?

Kunci dari mendapatkan foto yang ideal tergantung dari segitiga emas fotografi. Segitiga emas fotografi adalah bukaan (aperture) atau diafragma, kecepatan rana (shutter speed) dan ISO. Kombinasi dari ketiganya menentukan gelap terangnya sebuah foto.

BUKAAN / APERTURE / DIAFRAGMA

Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya bisa masuk.
Bila bukaan besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil. Selain merupakan salah satu cara mengendalikan cahaya yang masuk, bukaan di gunakan juga untuk mengendalikan kedalaman ruang (depth of field / dof).
Dalam prakteknya, jika Anda berada di lingkungan dimana cahaya sangat terang, maka kita bisa menutup bukaan sehingga lebih sedikit cahaya masuk ke dalam. Jika kondisi lingkungan gelap, maka kita bisa membuka bukaan lensa sehingga hasil akhir menjadi optimal.
Bukaan juga bisa digunakan untuk mengendalikan kedalaman ruang. Bukaan besar membuat kedalaman ruang menjadi tipis, akibatnya latar belakang subjek menjadi blur dan biasanya disebut "bokeh". Bukaan kecil membuat kedalaman ruang menjadi besar, akibatnya semua ruang dalam foto menjadi tajam atau berada dalam fokus.
aperture1
Hal yang unik dan sering membingungkan pemula adalah nomor dalam setting bukaan (Diafragma/Aperture) adalah terbalik dengan besarnya bukaan. Misalnya angka kecil berarti bukaan besar, sedangkan angka besar berarti bukaan kecil. 


Contoh: f/1, f/1.4, f/2, f/4. f/5.6, f/8, f/16, f/22 dan seterusnya.

Setiap lensa memiliki bukaan maksimum dan minimum. Angka yang tertera dalam lensa seperti f/3.5-5.6 berarti makimum bukaan bervariasi antara f/3.5 sampai f/ 5.6.
aperture

SHUTTER SPEED

Kecepatan rana atau biasa disebut shutter speed adalah durasi kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya. Semakin lama durasinya, semakin banyak cahaya yang masuk ke kamera dan hasil foto akan bertambah terang.
Satuan shutter speed adalah dalam detik atau pecahan detik. Biasanya berawal dari 1/4000 detik sampai ke 30 detik. Variasi shutter speed ini diatur dari badan kamera bukan dari lensa.
Selain mempengaruhi kuantitas cahaya yang masuk, shutter speed mempengaruhi foto dalam dua hal:
  1. Kecepatan rana yang cepat membekukan (freeze) objek yang bergerak.
  2. Kecepatan rana yang lama menangkap gerakan (motion) objek secara berkesinambungan.tumblr_inline_nw9kbxeeh31rx7hrh_1280
Dalam praktek, kita mengunakan kecepatan speed yang tinggi untuk membekukan gerakan subjek yang bergerak, seperti pada foto liputan olahraga. Sebaliknya, kita mengunakan kecepatan Speed yang rendah untuk merekam efek gerak, seperti dalam merekam pergerakan air terjun.
waterfall-aperture-compare

ISO

ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ukuran dimulai dari angka 50, 80 atau 100 dan akan berlipat ganda sampai 3200 atau lebih besar lagi. ISO dengan ukuran angka kecil berarti sensivitas terhadap cahaya rendah, ISO dengan angka besar berarti sebaliknya.
ISO dengan angka besar atau disebut juga ISO tinggi akan menurunkan kualitas gambar karena munculnya bintik-bintik yang dinamakan “noise”. Foto akan terlihat berbintik-bintik seperti pasir dan detail yang halus akan hilang. Tapi untuk kondisi yang sulit seperti sedikit cahaya dalam ruangan, ISO tinggi seringkali diperlukan.
Di era kamera analog, ISO dikenal juga dengan ASA. Di jaman analog, ASA tergantung dari film yang kita pasang di dalam kamera. Namun di jaman sekarang, ISO bisa diubah sewaktu kita mengaturnya melalui kamera.
Dengan bermain dengan tiga setting dasar kamera ini, kita akan bisa membuat foto kita menjadi gelap, terang atau sedang. Gelap terangnya hasil akhir dalam foto tentunya tergantung selera kita.
562f9716150ba0d21eda81ed_1446463441

About the Author

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

Posting Komentar

 
DSLR CINEMATOGRAPHY © 2015 - Designed by Templateism.com | Distributed By Blogger Templates