Selasa, 06 September 2016

Mengenal CTO & CTB

Setelah kita mengenal temperatur warna artinya kita bisa tau kebutuhan shooting untuk menggunakan lampu yang sesuai di dalam ruangan (INT) atau di luar ruangan (EXT).
Pertanyaannya apakah lampu tungsten bisa di gunakan di exterior dengan sinar matahari?

Jawabannya bisa, ada filter yang mampu merubah temperatur warna itu.
Jika kita ingin merubah lampu-lampu tungsten menjadi daylight itu ada filter CTB
(Color temperature Blue). Ukuran nya sendiri ada yang 1/4, 1/2, dan Full.
Ukuran disini bukan besar nya tetapi intensitasnya.


Sedangkan untuk merubah lampu-lampu yang mempunyai temperature warna daylight ada filter yang namanya CTO (Color Temperature Orange).
Ukuran intensitasnya pun sama, 1/4, 1/2 dan Full.





Sekarang jika ditanya lampu LED masuk temperatur yang mana?
jawabanya LED itu dia temperature warnanya hampir ke daylight. hanya saja jika LED yang murah murah buatan china itu sebenarnya warna tidak benar-benar
5600 K, tetapi dia sedikit rendah dan dia hampir lari ke hijau.

Jadi sekedar tips untuk memakai LED bisa ditambahkan filter minus green untuk mengurangi warna hijaunya. Minus green filter itu warnanya seperti ungu.










(CTB) & (CTO)

Lighting
Pada dasarnya tidak semua lampu bisa dipakai untuk semua fungsinya. Sama seperti lensa dan mic. Karena dengan lighting ini kita bisa membuat gambar yang bagus.
Jika seorang pelukis melukis dengan kuas dan cat warna, begitu juga dengan
DOP (Director Of Photography) menggambar dengan menggunakan cahaya dan lampunya.

Itu sebabnya dengan lighting dan pencahayaan yang baik, akan menghasilkan gambar yang baik dan indah. 
Melihat dari bentuknya, lighting untuk film bisa dibagi atas 2 jenis,
Open Face dan Fresnel

Open Face
  • Open face yaitu lampu lampu yang di depannya terbuka tidak menggunakan lensa. Contoh yang paling sering dilihat untuk jenis lampu ini adalah lampu blonde atau read head yang macam macam merek nya. sifat dari jenis lampu open face adalah bayangan nya keras. (Shadow)
  • Fresnel yaitu lampu yang didepannya ada semacam lensa. Fungsi nya untuk memfokuskan cahaya atau menyebarkan cahaya. Sifat dari jenis lampu Fresnel lebih soft bayangannya.

Fresnel




Selain itu ada juga ada jenis lampu softlight. Jenis lampu ini mempunyai sifat cahaya yang membentuk bayangan atau shadow yang lembut tidak keras seperti open face light.
Pembagian Lighting berdasarkan derajat kelvin (biasanya sering kita menyebutnya berdasarkan warnanya) itu ada 2 macam tungsten dan daylight
  • Lampu Tungsten adalah lampu-lampu yang mempunyai derajat kelvin
     di 3200 K. 
  • Lampu Daylight adalah lampu yang mempunyai derajat kelvin di 5600 K.
Biasanya lampu yang menggunakan halogen atau lampu pijar itu kita sebut lampu tungsten dan sering kita sebut lampu yang warnanya kuning itu. Sedangkan lampu- lampu daylight itu menggunakan bohlam yang isinya menggunakan bohlam hydragyrum  medium-arc iodide lamp (HMI).

Nah lampu yang masih bagus itu harus berada di 5600 K cahayanya, ini yang biasa kita bilang warnanya putih itu, karena lampu HMI memancarkan cahaya yang sama derajat kelvinnya dengan matahari, itu sebab nya disebut dengan lampu daylight.



Color Temperature

Color Temperature atau bahasa indonesianya Temperatur Warna.
Pernah kita dengar tentang MEJIKUHIBINIU? 
Merah-Jingga-Kuning-Hijau-Biru-Nila-Ungu itu adalah spectrum warna urutan dari kelvin terendah sampai yang tertinggi.

Jadi semakin rendah temperature kelvinnya, maka semakin merah cahayanya seperti matahari terbenam dan jika semakin tinggi temparature kelvinnya, maka makin biru warnanya seperti matahari terbit.




Membahas sedikit tentang lighting untuk video


Apasih Cinematography itu?
Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal dari bahasa Latin kinema ‘gambar’.
Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (alur cerita).
Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yaitu menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda.
Karena objeknya sama maka peralatannya juga mempunyai kesamaan. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar.
Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage).
Sinematografi bisa dibilang sangat dekat dengan film dalam pengertian sebagai media penyimpan maupun sebagai genre seni. Film sebagai media penyimpan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yaitu sejenis bahan plastik tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai media penyimpan di awal pertumbuhan sinematografi. Film sebagai genre seni adalah produk sinematografi.
Apasih Fotografi itu?



Fotografi berasal dari kata bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu
“Fos” : Cahaya dan “Grafo” : Melukis/menulis
jadi photography adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.
Bahasa umumnya , fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya.
 Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
(kalo gelap ya mana bisa dilihat hehehe)
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter.
Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed).
Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut juga sebagai (exposure).

Definisi Cinematography dan Fotography

Senin, 05 September 2016

Kunci dari mendapatkan foto yang ideal tergantung dari segitiga emas fotografi. Segitiga emas fotografi adalah bukaan (aperture) atau diafragma, kecepatan rana (shutter speed) dan ISO. Kombinasi dari ketiganya menentukan gelap terangnya sebuah foto.

BUKAAN / APERTURE / DIAFRAGMA

Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya bisa masuk.
Bila bukaan besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil. Selain merupakan salah satu cara mengendalikan cahaya yang masuk, bukaan di gunakan juga untuk mengendalikan kedalaman ruang (depth of field / dof).
Dalam prakteknya, jika Anda berada di lingkungan dimana cahaya sangat terang, maka kita bisa menutup bukaan sehingga lebih sedikit cahaya masuk ke dalam. Jika kondisi lingkungan gelap, maka kita bisa membuka bukaan lensa sehingga hasil akhir menjadi optimal.
Bukaan juga bisa digunakan untuk mengendalikan kedalaman ruang. Bukaan besar membuat kedalaman ruang menjadi tipis, akibatnya latar belakang subjek menjadi blur dan biasanya disebut "bokeh". Bukaan kecil membuat kedalaman ruang menjadi besar, akibatnya semua ruang dalam foto menjadi tajam atau berada dalam fokus.
aperture1
Hal yang unik dan sering membingungkan pemula adalah nomor dalam setting bukaan (Diafragma/Aperture) adalah terbalik dengan besarnya bukaan. Misalnya angka kecil berarti bukaan besar, sedangkan angka besar berarti bukaan kecil. 


Contoh: f/1, f/1.4, f/2, f/4. f/5.6, f/8, f/16, f/22 dan seterusnya.

Setiap lensa memiliki bukaan maksimum dan minimum. Angka yang tertera dalam lensa seperti f/3.5-5.6 berarti makimum bukaan bervariasi antara f/3.5 sampai f/ 5.6.
aperture

SHUTTER SPEED

Kecepatan rana atau biasa disebut shutter speed adalah durasi kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya. Semakin lama durasinya, semakin banyak cahaya yang masuk ke kamera dan hasil foto akan bertambah terang.
Satuan shutter speed adalah dalam detik atau pecahan detik. Biasanya berawal dari 1/4000 detik sampai ke 30 detik. Variasi shutter speed ini diatur dari badan kamera bukan dari lensa.
Selain mempengaruhi kuantitas cahaya yang masuk, shutter speed mempengaruhi foto dalam dua hal:
  1. Kecepatan rana yang cepat membekukan (freeze) objek yang bergerak.
  2. Kecepatan rana yang lama menangkap gerakan (motion) objek secara berkesinambungan.tumblr_inline_nw9kbxeeh31rx7hrh_1280
Dalam praktek, kita mengunakan kecepatan speed yang tinggi untuk membekukan gerakan subjek yang bergerak, seperti pada foto liputan olahraga. Sebaliknya, kita mengunakan kecepatan Speed yang rendah untuk merekam efek gerak, seperti dalam merekam pergerakan air terjun.
waterfall-aperture-compare

ISO

ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ukuran dimulai dari angka 50, 80 atau 100 dan akan berlipat ganda sampai 3200 atau lebih besar lagi. ISO dengan ukuran angka kecil berarti sensivitas terhadap cahaya rendah, ISO dengan angka besar berarti sebaliknya.
ISO dengan angka besar atau disebut juga ISO tinggi akan menurunkan kualitas gambar karena munculnya bintik-bintik yang dinamakan “noise”. Foto akan terlihat berbintik-bintik seperti pasir dan detail yang halus akan hilang. Tapi untuk kondisi yang sulit seperti sedikit cahaya dalam ruangan, ISO tinggi seringkali diperlukan.
Di era kamera analog, ISO dikenal juga dengan ASA. Di jaman analog, ASA tergantung dari film yang kita pasang di dalam kamera. Namun di jaman sekarang, ISO bisa diubah sewaktu kita mengaturnya melalui kamera.
Dengan bermain dengan tiga setting dasar kamera ini, kita akan bisa membuat foto kita menjadi gelap, terang atau sedang. Gelap terangnya hasil akhir dalam foto tentunya tergantung selera kita.
562f9716150ba0d21eda81ed_1446463441

Apa sih ISO Diafragma dan Shutter Speed?

 
DSLR CINEMATOGRAPHY © 2015 - Designed by Templateism.com | Distributed By Blogger Templates